Indonesia- China Tingkatkan Kolaborasi AI untuk Ekonomi Digital Nasional

Rabu, 24 September 2025 | 10:08:38 WIB
Indonesia- China Tingkatkan Kolaborasi AI untuk Ekonomi Digital Nasional

JAKARTA - Dalam beberapa tahun terakhir, perkembangan teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) semakin pesat dan menjadi salah satu motor penggerak ekonomi digital global.

Indonesia pun tidak tinggal diam. Demi memperkuat posisi sebagai negara dengan ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara, Indonesia bersama China sepakat mempererat kolaborasi dalam membangun ekosistem AI.

Kesepakatan ini diwujudkan melalui pendirian laboratorium AI bernama AI Application Cooperation Center yang digagas oleh Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat), Indonesia Technology Alliance (ITA), dan Universitas Tsinghua China. Pengumuman resmi kolaborasi tersebut dilakukan dalam ajang China-ASEAN AI Ministerial Roundtable 2025 di Nanning, ibu kota Daerah Otonom Etnis Zhuang Guangxi, China Selatan, pekan lalu.

Langkah ini tidak sekadar memperkuat kerja sama bilateral antara Indonesia dan China, melainkan juga membuka peluang terbentuknya ekosistem AI yang dinamis di Tanah Air. Harapannya, pengembangan ini mampu mendorong inovasi, melahirkan talenta berkelas dunia, dan menempatkan Indonesia di garis depan ekonomi digital kawasan.

Fokus pada Sektor Strategis

Kolaborasi tersebut menitikberatkan pada penerapan praktis AI di sektor-sektor strategis yang sangat penting bagi pembangunan Indonesia. Bidang yang menjadi prioritas adalah pendidikan, kesehatan, dan ketahanan pangan.

Ketiga sektor ini bukan hanya menyentuh hajat hidup orang banyak, melainkan juga menjadi pondasi jangka panjang pembangunan nasional. Melalui penerapan AI, diharapkan akan tercipta efisiensi, peningkatan kualitas layanan, serta pemerataan akses bagi masyarakat luas.

Apresiasi Pemerintah Indonesia

Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Komdigi) Republik Indonesia, Nezar Patria, menyambut baik kerja sama ini. Menurutnya, kolaborasi lintas negara ini merupakan langkah penting yang menandai era baru transformasi digital Indonesia.

"Dengan menggabungkan keahlian dan sumber daya, kita dapat mempercepat pengadopsian AI di Indonesia sekaligus memberikan kontribusi bagi kemajuan teknologi, tidak hanya di kawasan, tetapi juga di tingkat global," ujar Nezar dalam pernyataan resminya yang dirilis Indosat.

Pemerintah menilai kemitraan dengan China dan pihak akademik dunia akan memperkuat fondasi ekosistem digital dalam negeri yang tengah tumbuh pesat.

Peran Indosat, ITA, dan Universitas Tsinghua

Dalam kerja sama ini, masing-masing pihak memiliki peran signifikan. CEO Indosat Ooredoo Hutchison, Vikram Sinha, menjelaskan bahwa kolaborasi dengan ITA dan Universitas Tsinghua berfokus menghadirkan solusi AI yang aplikatif dan relevan dengan kebutuhan Indonesia.

Tak hanya itu, Indosat juga menekankan pentingnya menyiapkan talenta AI dalam negeri yang mampu menguasai teknologi baru dan bersaing di level global.

Sementara itu, Chairman ITA, Justisiari P. Kusumah, menuturkan kerja sama ini akan mendorong pengembangan AI yang inklusif dan memberikan dampak nyata bagi masyarakat. Ia menambahkan, langkah ini sejalan dengan aspirasi jangka panjang Indonesia untuk mempercepat kemajuan digital di berbagai sektor.

Perlu diketahui, ITA merupakan inisiatif pemerintah Indonesia hasil kolaborasi antara Komdigi dan Kementerian BUMN RI. Lahirnya aliansi ini bertujuan mempercepat adopsi inovasi teknologi di Tanah Air, termasuk AI yang kini menjadi sorotan utama dunia.

Universitas Tsinghua dan Reputasi Global

Partisipasi Universitas Tsinghua China dalam kolaborasi ini menambah bobot pentingnya kerja sama tersebut. Universitas yang berbasis di Beijing itu dikenal luas sebagai institusi pendidikan paling bergengsi di China.

Menurut Times Higher Education World Reputation Rankings, Universitas Tsinghua menempati peringkat kedelapan secara global dan menduduki peringkat pertama di kawasan Asia-Pasifik. Dengan reputasi tersebut, Tsinghua diharapkan mampu menyumbangkan keahlian riset dan pengembangan teknologi yang akan mendukung transformasi digital Indonesia.

Dorongan Menuju Indonesia sebagai Pemimpin Kawasan

Bagi Indonesia, kerja sama ini adalah peluang besar untuk memperkokoh peran sebagai salah satu pusat perkembangan ekonomi digital di Asia Tenggara. Penguatan ekosistem AI tidak hanya menyangkut teknologi, melainkan juga pengembangan sumber daya manusia, regulasi, serta pemanfaatan teknologi untuk kesejahteraan masyarakat.

Kolaborasi dengan China—negara yang dikenal sebagai salah satu kekuatan utama AI dunia—diharapkan dapat mempercepat proses transformasi tersebut. Dengan begitu, Indonesia tidak sekadar menjadi konsumen teknologi, tetapi juga produsen solusi AI yang sesuai dengan kebutuhan domestik maupun kawasan.

Harapan ke Depan

Kerja sama strategis antara Indonesia, China, Indosat, ITA, dan Universitas Tsinghua ini diharapkan menjadi langkah awal dari kolaborasi lebih luas di masa depan. Dengan fokus pada penerapan praktis AI, ke depan akan banyak peluang terbuka, mulai dari efisiensi industri, inovasi layanan publik, hingga tumbuhnya startup AI lokal.

Jika langkah ini berjalan sesuai rencana, Indonesia bukan hanya akan memperkuat posisi sebagai kekuatan digital regional, tetapi juga mampu bersaing di kancah global.

Terkini

Bulog Siapkan 2.491 Ton Beras SPHP Untuk GPM Jatim

Rabu, 24 September 2025 | 12:33:14 WIB

Realisasi KPR Rumah Subsidi Capai 221.047 Unit 2025

Rabu, 24 September 2025 | 12:33:13 WIB

Agrinas Palma Siap Produksi Minyakita Mulai Tahun Depan

Rabu, 24 September 2025 | 12:33:12 WIB

Program SPHP Bantu Turunkan Harga Beras di 148 Daerah

Rabu, 24 September 2025 | 12:33:10 WIB