Jawa Barat Pacu Proyek Tol Strategis, Getaci Jadi Ikon Baru

Jawa Barat Pacu Proyek Tol Strategis, Getaci Jadi Ikon Baru
Jawa Barat Pacu Proyek Tol Strategis, Getaci Jadi Ikon Baru

JAKARTA - Provinsi Jawa Barat tengah menatap masa depan infrastruktur dengan serius melalui persiapan tiga proyek jalan tol strategis yang akan masuk daftar lelang pemerintah pusat mulai 2026. 

Proyek tersebut adalah Bandung Intra Urban Tol Road (BIUTR), Tol Gedebage–Tasikmalaya–Cilacap (Getaci), serta Tol Akses Patimban. Kehadiran ketiganya digadang-gadang mampu memperkuat konektivitas, mendorong pertumbuhan ekonomi, dan membuka babak baru jalur transportasi di Jawa Barat.

Kepala Bappeda Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menegaskan bahwa keberhasilan pembangunan jalan tol tidak hanya ditentukan oleh pemerintah pusat. Pemerintah daerah, baik provinsi maupun kabupaten/kota, memegang peran vital mulai dari tahap penetapan lokasi, pembebasan lahan, hingga memastikan konektivitas jalan penghubung.

Baca Juga

Indonesia- China Tingkatkan Kolaborasi AI untuk Ekonomi Digital Nasional

“Pertama dari penetapan lokasi. Jadi, karena proyek ini ada di lingkungan Jabar, maka penetapan lokasi untuk pembebasan lahan itu ada di Pemprov Jabar,” ujar Dedi.

Ia menambahkan, walaupun lokasi proyek telah ditentukan sejak beberapa tahun lalu, evaluasi ulang tetap diperlukan untuk menyesuaikan dengan kondisi terbaru dan keputusan gubernur sebelumnya. Pemerintah provinsi juga wajib melakukan sosialisasi, konsultasi publik, serta pendataan lahan yang terdampak.

Lebih lanjut, Dedi menyebut bahwa konektivitas jalan arteri maupun interchange menjadi perhatian penting. “Apakah itu interchange-nya kalau jalan tol, kalau kemudian jalan arterinya atau jalan pendukung lain. Jadi, konektivitas jalan untuk mendukung proyek strategis nasional,” jelasnya.

Bandung Intra Urban Tol Road (BIUTR)

BIUTR disebut sebagai salah satu proyek ambisius dengan nilai investasi diperkirakan mencapai Rp10 triliun. Saat ini, proyek tersebut masih berada pada tahap kajian trase dan studi kelayakan yang melibatkan konsultan dari Bappenas sejak awal 2025.

“Proses penyelesaian kajian pemilihan trase, dan kajian kelayakan itu sudah dilakukan di kuartal satu 2025 ada konsultan dari Bappenas,” terang Dedi.

Rencananya, pembebasan lahan untuk BIUTR dilakukan pada 2027–2029, sedangkan konstruksi dimulai pada 2028–2029. Dengan jadwal tersebut, Dedi optimistis tol ini bisa beroperasi pada 2029. “Artinya nanti di 2029 BIUTR ini sudah beroperasi, karena ini cukup panjang,” tegasnya.

Getaci: Tol Selatan Pertama di Pulau Jawa

Berbeda dengan BIUTR, proyek Tol Gedebage–Tasikmalaya–Cilacap (Getaci) telah lama menjadi sorotan. Jalan tol sepanjang 206 kilometer ini akan menjadi tol pertama yang membentang di jalur selatan Jawa Barat sekaligus Pulau Jawa.

Getaci sejatinya pernah dilelang pada 2020, namun baru bisa kembali masuk ke dalam daftar KPBU pada 2026. Dedi menyebut peminat proyek ini masih tinggi, lantaran Getaci menawarkan jalur strategis yang belum pernah ada sebelumnya.

“Tingkat peminatnya masih cukup tinggi, karena ini kan jalur tol selatan pertama,” kata Dedi.

Tol Getaci akan terbagi menjadi empat seksi: Gedebage–Garut Utara, Garut Utara–Tasikmalaya, Tasikmalaya–Patimuan, dan Patimuan–Cilacap. Total investasi yang dibutuhkan mencapai Rp37,4 triliun.

Tahap pertama pembebasan lahan telah dilakukan pada 2021–2022, sementara tahap kedua dijadwalkan pada 2026–2027. Jika sesuai target, konstruksi rampung pada 2029 dan Getaci mulai beroperasi pada Juli tahun yang sama.

“Konstruksinya diselesaikan 2029. Artinya, nanti operasionalnya di Juli 2029 sesuai dengan target awal,” ungkapnya.

Tol Akses Patimban: Hampir Rampung

Sementara itu, proyek Tol Akses Patimban menunjukkan progres yang lebih cepat. Dari total lima paket pekerjaan, empat paket telah berjalan dengan penyelesaian sekitar 80 persen. Satu paket terakhir direncanakan mulai dikerjakan pada tahun depan.

“Panjang totalnya ada di 37,7 km, kemudian masih dalam proses pengadaan lahan juga, ini investasinya kurang lebih sekitar Rp8,9 triliun,” kata Dedi.

Dari jumlah tersebut, sekitar Rp3,8 triliun sudah dialokasikan untuk pengadaan lahan dan konstruksi. Jika selesai, tol ini akan menghubungkan Tol Cipali langsung dengan Pelabuhan Patimban, membuka akses vital bagi kawasan industri dan logistik.

Dorong Pertumbuhan Ekonomi Baru

Menurut Dedi, pembangunan ketiga proyek tol ini tidak semata soal transportasi. Lebih dari itu, proyek strategis nasional ini diharapkan mampu menciptakan pertumbuhan ekonomi baru di Jawa Barat. Salah satu contohnya adalah kawasan Patimban yang bisa dioptimalkan sebagai pusat industri sekaligus pelabuhan modern.

“Nah ini kawasan-kawasan yang kita dorong sesuai dengan tata ruang, itu kita optimalkan pada saat proyek strategis nasional ini dibuat atau dibangun,” ucap Dedi.

Selain itu, pemerintah provinsi juga menyiapkan tenaga kerja lokal untuk terlibat dalam proses pembangunan, baik pada masa konstruksi maupun ketika tol sudah beroperasi. Kebutuhan bahan baku lokal seperti pasir, batu, dan kerikil juga akan dipasok dari wilayah Jawa Barat untuk mendukung kelancaran proyek.

“Setidaknya enam itu yang kemudian menjadi peran Pemerintah Provinsi di dalam mendukung pembangunan proyek strategis nasional, baik yang di Cekungan Bandung maupun di Rebana,” tandasnya.

Momentum Infrastruktur Jawa Barat

Dengan rencana lelang dimulai pada 2026, tiga proyek jalan tol ini menandai komitmen Jawa Barat dalam memperkuat perannya sebagai salah satu pusat pertumbuhan ekonomi nasional. BIUTR, Getaci, dan Akses Patimban bukan sekadar jalur transportasi baru, melainkan pintu gerbang menuju masa depan infrastruktur yang lebih modern, terkoneksi, dan berdaya saing tinggi.

Mazroh Atul Jannah

Mazroh Atul Jannah

Energika.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

BMKG Prediksi Hujan Guyur Jakarta Malam Hari, Warga Diminta Waspada

BMKG Prediksi Hujan Guyur Jakarta Malam Hari, Warga Diminta Waspada

Daftar Bansos September 2025: Jenis, Nominal, dan Jadwal Cairnya

Daftar Bansos September 2025: Jenis, Nominal, dan Jadwal Cairnya

Honor Pad 10 Resmi di Indonesia, Ini Harga dan Spesifikasinya

Honor Pad 10 Resmi di Indonesia, Ini Harga dan Spesifikasinya

Kementrian ESDM Siapkan Regulasi Harga Listrik Sampah, PLTSa Dipercepat

Kementrian ESDM Siapkan Regulasi Harga Listrik Sampah, PLTSa Dipercepat

Presiden Prabowo Lanjut Kunjungan ke Kanada, Rampungkan ICA-CEPA

Presiden Prabowo Lanjut Kunjungan ke Kanada, Rampungkan ICA-CEPA