
JAKARTA - Meskipun Bank Indonesia telah melakukan pemangkasan suku bunga acuan sebanyak dua kali di tahun 2025, penurunan suku bunga kredit dari perbankan belum menunjukkan perubahan signifikan. Pada Juli 2025, BI menurunkan suku bunga acuan menjadi 5,25%, namun suku bunga kredit perbankan justru masih bertahan di angka sekitar 9,16%, hanya mengalami penurunan sangat kecil dibanding bulan sebelumnya.
Beberapa faktor menjadi penyebab utama mengapa penurunan suku bunga kredit perbankan berjalan lambat. Pertama, kondisi likuiditas perbankan yang masih ketat membuat bank harus memberikan suku bunga deposito yang cukup menarik agar dapat menarik dana dari nasabah. Hal ini menyebabkan biaya dana atau cost of fund tetap tinggi, sehingga bank belum bisa menurunkan suku bunga kredit secara signifikan meskipun BI sudah menurunkan suku bunga acuan.
jakaKedua, keberadaan instrumen keuangan alternatif seperti Sertifikat Bank Indonesia dan Surat Utang Negara yang masih memberikan imbal hasil tinggi, menjadi daya tarik tersendiri bagi para investor. Karena itu, bank tetap harus mempertahankan suku bunga kredit di level yang relatif tinggi agar tetap kompetitif dan tidak kehilangan investor.
Baca JugaBRI Life Luncurkan Arunika, Asuransi Jiwa Seumur Hidup Terjangkau
Selain itu, kebijakan internal masing-masing bank juga berbeda dalam menetapkan suku bunga kredit. Beberapa bank memilih menunggu kondisi pasar menjadi lebih stabil sebelum menyesuaikan suku bunga kreditnya. Bank Mandiri, misalnya, menyatakan akan melakukan penyesuaian suku bunga kredit dan simpanan secara terukur, dengan memperhatikan strategi bisnis serta dinamika likuiditas dan pasar.
Direktur Departemen Kebijakan Makroprudensial Bank Indonesia berharap agar suku bunga kredit dapat segera turun agar laju pertumbuhan ekonomi bisa lebih cepat. Namun, ia juga memahami bahwa berbagai faktor eksternal seperti daya tarik instrumen keuangan lain membuat penurunan suku bunga kredit belum bisa langsung dirasakan oleh masyarakat.
Kesimpulannya, penurunan suku bunga acuan oleh Bank Indonesia belum berdampak langsung pada turunnya suku bunga kredit perbankan secara signifikan. Diperlukan sinergi antara regulator dan perbankan untuk menciptakan kondisi yang kondusif sehingga penurunan suku bunga kredit dapat terwujud dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih optimal.

Mazroh Atul Jannah
Energika.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Hilirisasi Nikel MIND ID Dorong Ekonomi Sulawesi dan Serap Ribuan Pekerja Lokal
- Rabu, 24 September 2025
Berita Lainnya
Pemerintah Siapkan Rp15,66 Triliun untuk Magang dan Insentif Pajak
- Selasa, 23 September 2025
Terpopuler
1.
Penerbangan Surabaya-Banyuwangi Kembali Dibuka, ESDM Dorong Konektivitas
- 24 September 2025
2.
Wuling Motors Perkuat Industri Otomotif RI Lewat Pabrik Cikarang
- 24 September 2025
3.
Ini Daftar Lengkap Libur Nasional dan Cuti Bersama 2026
- 23 September 2025
4.
Cara Cek Status Pencairan Bansos KJP Plus September 2025
- 23 September 2025
5.
BMKG Prediksi Jakarta Hari Ini Berawan, Suhu Stabil
- 23 September 2025