Harga Mobil Listrik CBU Diprediksi Naik 30 Persen

Senin, 22 September 2025 | 15:50:58 WIB
Harga Mobil Listrik CBU Diprediksi Naik 30 Persen

JAKARTA - Kenaikan harga mobil listrik di Indonesia akan segera menjadi kenyataan pada 2026. Hal ini dipicu penghentian insentif pajak untuk kendaraan listrik impor dalam bentuk Completely Built Up (CBU). 

Beberapa pabrikan yang terdampak antara lain BYD Auto Indonesia, Vinfast Automobile Indonesia, Geely Motor Indonesia, Era Industri Otomotif (Xpeng), National Assemblers (Aion, Citroen, Maxus, VW), serta Inchcape Indomobil Energi Baru (GWM Ora). 

Sebelum harga resmi naik, masyarakat dapat melihat daftar harga mobil listrik BYD, Vinfast, Aion, dan Xpeng yang berlaku hingga September 2025.

Pengamat otomotif dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Yannes Martinus Pasaribu, menekankan bahwa penghentian insentif ini akan berimbas signifikan terhadap harga EV impor. “Penghentian insentif pajak CBU akan menyebabkan harga EV impor yang APM-nya gagal memenuhi syarat Permenperin No. 35 Tahun 2025 bakal naik signifikan, bisa sampai 30%. Sebab, mereka kembali dikenakan PPN, PPnBM, dan bea masuk penuh,” jelas Yannes.

Namun, kenaikan ini tidak berlaku merata untuk seluruh merek. Produsen yang berhasil menepati komitmen investasi dan produksi lokal masih berhak menerima insentif fiskal, sehingga harga mobil listrik bisa tetap stabil atau bahkan turun. Yannes menambahkan, insentif yang dimaksud mencakup PPN ditanggung pemerintah (DTP), bebas PPnBM, serta subsidi baterai.

Kebijakan ini sekaligus menjadi dorongan untuk mempercepat industrialisasi kendaraan listrik di Indonesia. Menurut Yannes, strategi realistis bagi Agen Pemegang Merek (APM) dengan penjualan tinggi, khususnya di segmen harga Rp 200 juta–Rp 500 juta, adalah mempercepat pembangunan pabrik lokal. “Kalau tidak, pangsa pasar yang sudah terbentuk bisa hilang karena harga melonjak dan tidak kompetitif,” tegasnya.

Sementara itu, APM dengan volume penjualan rendah di segmen menengah bawah diprediksi akan menghadapi kesulitan bertahan. Produk mereka berisiko menjadi terlalu mahal sehingga menjadi niche market yang terbatas. “Yang masih layak impor CBU tinggal untuk segmen premium atau produk spesifik yang tidak sensitif terhadap harga. Konsumen segmen ini relatif rela membayar lebih mahal tanpa insentif,” papar Yannes.

Sebagai alternatif, Yannes menyarankan agar APM beralih ke model Completely Knocked Down (CKD), yaitu impor komponen untuk dirakit di Indonesia. Dengan CKD, produsen bisa memanfaatkan fasilitas perakitan lokal, seperti di PT Handal Indonesia Motor yang telah digunakan beberapa merek termasuk Chery dan Geely. 

Selain lebih hemat pajak, strategi ini membantu memenuhi target Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) sebesar 40% karena komponen tenaga kerja dan biaya overhead masuk perhitungan.

Dampak kebijakan ini diperkirakan paling terasa pada segmen mobil listrik menengah, harga Rp 200 juta–Rp 500 juta. APM importir EV low cost yang gagal memenuhi komitmen dengan Kemenperin berpotensi kehilangan daya saing. “APM importir EV low cost yang gagal memenuhi komitmen akan collapse perlahan karena produknya jadi tidak menarik lagi,” pungkas Yannes.

Berikut daftar harga mobil listrik per September 2025 sebelum potensi kenaikan:

Harga mobil listrik Aion:

Aion Y Plus Exclusive: Rp 419 juta

Aion Y Plus Premium: Rp 479 juta

Aion V Exclusive: Rp 449 juta

Aion V Luxury: Rp 489 juta

Hyptec HT Premium: Rp 691 juta

Hyptec HT Ultra: Rp 843,5 juta

Harga mobil listrik BYD:

Atto 1 Dynamic: Rp 195 juta

Atto 1 Premium: Rp 235 juta

Dolphin Dynamic: Rp 369 juta

Dolphin Premium: Rp 429 juta

Atto 3 Advanced: Rp 390 juta

Atto 3 Superior: Rp 520 juta

M6 Standard: Rp 383 juta

M6 Superior 7-seater: Rp 423 juta

M6 Superior Captain Seat: Rp 433 juta

New Seal Premium: Rp 639 juta

New Seal Performance (AWD): Rp 750 juta

Sealion 7 Premium: Rp 629 juta

Sealion 7 Performance: Rp 719 juta

Harga mobil listrik VinFast:

VF5: Rp 212 juta (baterai langganan)

VF5: Rp 272,35 juta (sudah termasuk baterai)

VF e34: Rp 283 juta (baterai langganan)

VF e34: Rp 320,85 juta (sudah termasuk baterai)

VF 3: Rp 152 juta (baterai langganan)

VF 3: Rp 192,28 juta (sudah termasuk baterai)

VF 6 Plus: Rp 364 juta (baterai langganan)

VF 6 Plus: Rp 397 juta (sudah termasuk baterai)

VF 6 Eco: Rp 308 juta (baterai langganan)

VF 6 Eco: Rp 334,995 juta (sudah termasuk baterai)

VF 7 Plus: Rp 508 juta (baterai langganan)

VF 7 Plus: Rp 568 juta (sudah termasuk baterai)

VF 7 Eco: Rp 418 juta (baterai langganan)

VF 7 Eco: Rp 468 juta (sudah termasuk baterai)

Harga mobil listrik Xpeng:

G6 Pro: Rp 619 juta

X9 Standard: Rp 990 juta

X9 Long Range Pro: Rp 1,059 miliar

X9 Long Range Pro Plus: Rp 1,099 miliar

Kebijakan ini menjadi titik balik bagi industri mobil listrik di Indonesia. Bagi konsumen, informasi harga per September 2025 menjadi acuan penting sebelum potensi kenaikan signifikan pada 2026. Sementara bagi APM, strategi percepatan investasi lokal menjadi kunci mempertahankan daya saing di pasar EV nasional.

Terkini

Update Harga BBM Pertamina Senin 22 September 2025 Terbaru

Senin, 22 September 2025 | 16:21:48 WIB

Panduan Cek Kebocoran Listrik Rumah Secara Manual Aman

Senin, 22 September 2025 | 16:21:46 WIB

Harga Batu Bara Global Stagnan, China Jadi Faktor Dominan

Senin, 22 September 2025 | 16:21:43 WIB

APNI Umumkan Harga Nikel Domestik, MHP Alami Penurunan

Senin, 22 September 2025 | 16:21:40 WIB